5 Cara Menghadapi Anak Hiperaktif yang Efektif

Diposting pada
banner 336x280

Mengasuh anak hiperaktif sering kali membuat orang tua merasa kehabisan ketehanan. Karena, si kecil selalu selalu aktif bergerak, seolah-olah energinya tidak pernah habis.

banner 468x60

Tapi, perlu diingat bahwa anak yang mudah aktif belum tentu mengalami ADHD (Defisit Ketidakperhatian Ekstrem gelombang atau Impulsif), ibu. Meski begitu, menurut WebMD, salah satu gejala utama dari ADHD adalah kesulitan untuk tetap fokus.

Komunikasi yang overaktif dapat membuat anak sulit berinteraksi dengan orang lain dan mengganggu kemampuan belajarnya di sekolah. Dalam kasus yang lebih ekstrem, anak mungkin akan semakin menyendiri dan bisa menyebabkan mereka frustrasi hingga depresi.

Berikut beberapa cara untuk menghadapi anak dengan disabilitas agar mereka tetap tumbuh layaknya anak sebelum mereka menyadari masalahnya.

Cara Menghadapi Anak Hiperaktif

Penting bagi orang tua untuk mengetahui cara menghadapi anak yang hiperaktif. Karena dengan pengetahuan yang tepat, anak bisa terus tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Libatkan anak dalam aktivitas fisik bermanfaat

Anak-anak berenergi tinggi memiliki banyak energi yang sering kali membuat orang tuanya kesulitan menyeimbanginya. Namun, energi ini sebenarnya positif karena bisa dialihkan ke aktivitas olahraga yang bermanfaat.

Misalnya, anak bisa diajarkan olahraga sepak bola, yoga, atau aktivitas lain yang mereka sukai. Akan tetapi, pastikan mereka mendapatkan waktu istirahat yang cukup, agar mereka tidak terlalu kelelahan dan bisa tenang.

2. Ajari Anak Membedakan Skenario Potensial

Adalah cara untuk menghadapi situasi yang menimbulkan stres atau tekanan. Ini merupakan hal yang penting dipelajari oleh anak-anak karena ketika anak yang hiperaktif merasa frustrasi atau marah, hal ini dialami oleh mereka.

Ajari anak Anda untuk melakukan sesi latihan napas dalam atau relaksasi saat sedang merasa frustrasi. Kamu juga bisa meminta anak untuk menutup mata dan membayangkan dirinya berada di tempat yang menyenangkan, damai, dan tenang.

Hingga perasaan frustrasi dialu.

3. Tetapkan Rutinitas

Anak yang hiperaktif sering merasa kehidupannya tidak terkendali. Mereka akan merasa lebih tertata dengan menetapkan rutinitas. Orang tua bisa membantu anak menetapkan waktu untuk mengerjakan tugas rumah, bermain, makan, hingga tidur.

4. Libatkan Orang-orang Terpercaya

Membesarkan anak yang berenergi tinggi memang sulit dilakukan sendirian, Mama. Anda memerlukan bantuan dari semua orang di keluarga untuk tidak kelelahan.

Namun, perlu diingatkan kepada anggota keluarga lain untuk mengikuti aturan dan rutinitas yang telah Anda tetapkan untuk anaknya. Tujuanya agar tidak terjadi kebingungan pada anak.

Guru juga perlu dilibatkan dalam mengasuh anak hiperaktif. Sebab, mayoritas waktu anak akan dihabiskan di sekolah. Jadi, orang tua harus bisa berkoordinasi dengan guru.

5. Jangan Menyerah

Punya anak yang hiperaktif memang bisa menjadi suatu kegiatan yang menantang. Namun, jangan sampai Anda menyerah, ibu.

Pastikan selalu menjaga kesehatan fisik dan mental diri sendiri sebelum menjaga anak kecil. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa stres dan akhirnya menyerah.

Jika Anda merasa anak Anda memiliki gejala ADHD, segera cari bantuan profesional. Dokter anak, psikolog, atau terapis akan memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk anak Anda.

Penyebab dan Gejala ADHD, Gangguan Gangguan Pengembangan Serebrum pada Anak

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *