Aaliyah Massaid Memilih Berpuasa di Masa Kehamilan Terakhir: Apakah Aman?

Diposting pada
banner 336x280

Aaliyah Massaid serta Thariq Halilintar tengah menantikan kedatangan buah hati keduanya yang pertama. Usia kehamilan Aaliyah telah mencapai tahapan terakhirnya. Walaupun demikian, sang puteri dari penyanyi Reza Artamevia tersebut tetap melaksanakan ibadah puasanya meskipun dalam kondisi mengandung pada semester ketiga.

Thariq selaku suami tidak menghalangi istrinyanya untuk berpuasa. Tetapi, apabila Aaliyah merasa lemah atau keadaannya menurun drastis, dia akan segera dimintai untuk membatalkannya.

banner 468x60

“Ya, tetap berpartisipasi namun jika suatu saat dia sudah tidak mampu maka akan mengundurkan diri. Saat ini kondisi fisiknya kerapkali menurun,” demikian katanya seperti dilansir dari Thariq Halilintar.

Insertlive

.

Menurut dokter tentang berpuasa pada masa kehamilan trimester ketiga

Berpuasa pada trimester ketiga kehamilan ternyata masih dapat dijalankan, Bu. Namun, apakah berpuasa selama masa ini benar-benarkan dan sama dengan apa yang dilakukan Aaliyah Massaid? Mari kita simak pendapat para dokter mengenai hal tersebut.

Pedoman Sehat Berpuasa bagi Ibu Hamil dari Triwulan Pertama Hingga Ketiga

Dr. Risma Maharani, Sp.OG., M.Kes, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, menyampaikan bahwa ibu hamil tetap dapat menjalankan puasa pada trimester ketiganya. Akan tetapi, saat itu bobot bayi dalam kandungannya meningkat secara signifikan dibanding periode sebelumnya.

“Peningkatan berat badan janin yang signifikan terjadi pada trimester 3, sedangkan di trimester 1 dan 2, perkembangan organ belum begitu pesat,” jelas Risma saat siaran langsung Instagram portal nusantara beberapa waktu lalu.

Kenaikan berat badan janin dapat menyebabkan selera makan Anda bertambah akibat peningkatan kebutuhan tubuh. Apabila kondisi ini terjadi, lebih baik menunda puasa sementara waktu dan memastikan untuk mendapatkan cukup gizi melalui makanan.

“Dalam trimester ketiga, ibu biasanya menjadi lebih sering merasa lapar dan ingin selalu makan karena kebutuhan tubuhnya semakin meningkat,” jelas Risma.

Akan tetapi, jika Ibu tidak dapat menahan diri dari konsumsi makanan secara berlebihan, Risma malah menyarankan untuk melakukan puasa. Terutama jika hal itu menyebabkan peningkatan berat badan janin.

“Bila berat bayi lebih dari normal, saya sarankan untuk berpuasa,” ujar Risma.

Menurut Risma, berpuasa dari perspektif keagamaan disarankan untuk ibu hamil. Akan tetapi, sebaiknya berpuasa dilakukan ketika Bunda merasa dalam kondisi yang prima serta pertumbuhan bayi juga normal.

Namun, jika melihat sisi kebaikan berpuasa dari segi agama, maka disarankan. Tetapi, apabila tidak dapat menjalani puasa, ibu hamil boleh memperoleh kelonggaran,” jelas Risma.


Ibu hamil berniat untuk menjalankan ibadah puasa pada semester ketiga kehamilannya? Pelajari pedoman-pedoman penting tentang bagaimana cara berpuasa dengan selamat, termasuk mempersiapkan gizi saat sahur serta buka puasa dan juga peraturannya mengenai konsumsi suplemen. / Foto: Dwi Rachmi/ portal nusantara

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, menyatakan bahwa tidak ada pantangan bagi wanita hamil untuk berpuasa pada trimester ketiga kehamilan atau menjelang tanggal perkiraan kelahiran (TPK).

Namun, puasa tidak wajib bagi ibu hamil yang akan melahirkan, Bunda. Jika kontraksi mulai sering terjadi dengan disertai bercak darah, maka Anda harus membatalkannya, baik secara sukarela atau paksa. Terlebih lagi apabila kontraksi tersebut menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

“Kontraksi bisa terjadi apabila ibu hamil kurang cairan atau dehidrasi. Jika kontraksi timbul, ibu hamil boleh membatal puasa, banyak minum, serta istirahatlah. Namun harus diingat bahwa sensasi kontraksi pada tiap individu bisa beragam loh. Beberapa ibu merasa sangat peka ketika mengalaminya, namun ada pula yang sama sekali tak merasakan sakit meski sudah mulai keluar lendir,” jelas Alex dalam wawancara dengan portal nusantara beberapa hari yang lalu.

Sebelum Anda mempertimbangkan berbuka puasa di usia kehamilan trimester ketiga, Ibu disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter umumnya akan menjalankan pemeriksaan komprehensif guna menjamin bahwa kondisi ibu dan bayi dalam keadaan baik.

“Bidan atau dokter kandungan bisa dikonsultasikan oleh ibu hamil untuk menjalani tes USG, memeriksa cairan ketuban, serta mendengar detak jantung bayi dalam kandungan. Selama berkunjung rutin, penting juga bagi ibu untuk aktif mengajukan pertanyaan. Bertanyalah tentang status perkembangan bayi, apakah kondisinya sesuai dengan melaksanakan puasa, jenis makanan apa saja yang harus dijauhi, dan bagaimana caranya menyusun pola makannya saat bulan puasa,” terang Alex.

Pilihan Redaksi

  • Saran Merencanakan Diet bagi Ibu Hamil di Triwulan Ketiga yang Berkeinginan Melaksanakan Puasa Selama Bulan Ramadhan Sebagaimana Dianjurkan Oleh Tenaga Medis

  • 5 Saran Selamat Puasa bagi Ibu Hamil yang Masih Bekerja Agar Tetap Sehat dan Enerjik

  • Denny Sumargo Bocorkan Bahwa Pasangannya, Olivia Allan Akan Segera Mengikuti Program Kehamilan Kedua, Begini Penjelasannya

Untuk Bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil memiliki kesempatan untuk mendapatkan banyak hadiah, mari bergabung dengan komunitas portal nusantaraSquad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.

SINI.

Gratis!

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *