News Update Group
,
Jakarta
– Lembaga Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) mencatat
bibit siklon
93P di Laut Arafura terus memperkuat kecepatan angin dan ketinggian ombak di sejumlah area perairan Indonesia. Untuk persiapan para nelayan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini.
gelombang tinggi
yang berlaku sampai tanggal 14 Mei 2025.
Di area Utara Indonesia, arus angin saat ini mengarah ke Timur Laut dengan kelajuan antara 6 hingga 25 knot. Sementara itu, di daerah Selatan, laju anginnya agak lebih cepat yakni mencapai 8 sampai 30 knot, yang bertiup dari Timur menuju Tenggara. Sebagaimana pernyataan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada hari Senin tanggal 12 Mei 2025, “Laju angin paling kuat diamati di bagian Tengah dan Timur Laut Arafuru.”
Angin kencang diprediksi menimbulkan gelombang tinggi 2,5-4 meter di Laut Arafuru bagian tengah dan bagian timur. Ada juga potensi gelombang laut menengah, dengan ketinggian maksimum 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Nias hingga Bengkulu, lalu Samudra Hindia selatan Banten yang memanjang hingga Jawa Timur, perairan di selatan Nusa Tenggara Timur, serta Laut Banda. Gelombang tinggi 2,5 meter juga ada di beberapa bagian Samudra Pasifik dekat Papua Barat.
Secara reguler, tim BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan. Mereka yang melaut dengan perahu nelayan kecil diminta mewaspadai angin yang lajunya lebih dari 15 knot, serta gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,5 meter.
Adapun pengelola kapal ferry diminta waspada saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, wajib memantau kondisi ketika kecepatan angin menembus 27 knot dan tinggi gelombangnya 4 meter.